Gua buatan yang menembus bukit di
kawasan Purwakarta Jakarta Barat masih terlihat temaram, Selasa lalu.
Lorong panjang dengan lampu tidak cukup mencolok akan menemani anda
memasuki gua buatan untuk instalasi PLTA Cirata. Tidak mudah memasuki
kawasan ini tanpa izin khusus. Lihat yukss..
Lorong
panjang sekitar 200 meter dibuat menembus bukit sebagai bagian dari
instalasi vital PLTA Cirata, Jawa Barat. Inilah salah satu peninggalan
Orde Baru yang masih dirasakan manfaatnya hingga kini.
Unit
Pembangkitan (UP) Cirata mengoperasikan Pusat Listrik Tenaga Air
(PLTA) menggunakan energi air dari waduk (danau) Cirata yang bersumber
dari aliran sungai Citarum di Jawa Barat. Air dari bendungan akan
dialirkan melalui kanal khusus menembus bukit yang telah dipasangi
tubin dan generator.
Lorong
instalasi ini diresmikan tahun 1987 dan mulai beroperasi setahun
kemudian. Nilai investasi yang diperlukan saat itu mencapai Rp 15
triliun.
Saat
ini, PLTA terbesar di Asia Tenggara ini dikelola oleg PT Pembangkitan
Jawa Bali (PJB). Sehari-hari, 252 karyawan mengoperasionalkan PLTA
ini.
Air
merupakan sumber energi utama yang kami gunakan untuk memutar turbin
pembangkit tenaga listrik sebanyak 8 unit. Oleh karena itu dibangun
Waduk Cirata seluas 62 Km2 dengan elevasi muka air banjir 223 m,
elevasi muka air normal 220 m dan elevasi muka air rendah 205 m,
sehingga volume air waduk 2.165 juta meter3 dan efektif waduk 796 juta
m3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar